Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label uneg-uneg

Surabaya mulai Menguning

Surabaya menguning  (Tulisan ini berkisah tentang pengalaman pribadi pada suatu momen yang membuat saya takjub. Artikel ini dibuat agar pembaca juga merasakan, atau setidaknya tahu tentang cerita surabaya ‘cantik’ versi saya hehehe. Terima kasih sudah mampir & selamat membaca yaa....) ~~-------------~~ Selasa pagi lalu, (18/9), saya berkesempatan melewati salah satu area industri besar di Kota Surabaya, Rungkut Industri SIER namanya. Ceritanya, usai mengantarkan madu sarang di area Giant Margorejo, saya pulang mlewati rute berbeda dari biasanya. Kebetulan saat itu saya ada keperluan di sekitar Wadung Asri, Sidoarjo. Dipilihlah rute Rungkut Industri. Maklum, area pabrik dan pergudangan ini membentang cukup luas. Sebagian masuk wilayah Rungkut Surabaya, sisanya ikut Brebek, Kecamatan Waru, Kab. Sidoarjo. Pagi itu aku 'Basah Kuyup' tapi bukan karena air hujan, melainkan rontokan bunga kuning berukuran *mini*. Sontak, tiba-tiba anganku mulai sedikit mengkhayal. ...

Pemilu 2019 dan Cerita si Penjual Minyak Wangi

Artikel kali ini berkisah tentang ungkapan populer antara minyak wangi dan pandai besi. Tulisan ini sebenarnya dilatarbelakangi dengan beberapa perdebatan yang dijumpai di media sosial soal calon pemimpin Indonesia tahun mendatang (intinya berbau pemilu ...). Pemilu 2019 dan Cerita si Penjual Minyak Wangi Seorang warganet bilang bahwa kedua kandidat itu pada dasarnya orang baik. Sementara yang lain justru sibuk membalas dengan berbagai argumen soal rekam jejak masing-masing partai pengusung. Dari sekian banyak komentar bertebaran, yang menarik bagi saya adalah argumen orang yang bilang, “Oke sih baik, tapi sayang di bawah bendera partai A sih, jangan-jangan dia nanti bakal dipermainkan bla..bla..bla”. Membaca komen itu, pikiran saya langsung tertuju nasehat dari penjual minyak wangi dan pande besi. Pernah mendengar kisah penjual minyak wangi dan pandai besi? Apakah cerita si tukang pandai besi dan penjual minyak wangi dijumpai pula di kehidupan saat ini? Rasulullah SAW be...

Terkesima dengan Gerombolan Lebah Diatas Pohon Mangrove

Jumat lalu, seperti biasa saya mengantarkan makan siang untuk bapak tukang di daerah Medokan Ayu Tambak, Rungkut, Surabaya. Jika dilihat dari peta, ternyata lokasinya tidak jauh dari perairan. Ada selat Madura, dan lebih jauh sedikit ada laut Jawa. Di tempat yang saya kunjungi ini masih sangat jarang dijumpai bangunan, apalagi rumah penduduk. Hanya deretan pohon mangrove dan semakbelukar yang tumbuh subur . Cuaca hari itu begitu panas. Sambil menunggu ibu yang sedang mengobrol bersama para tukang, saya memilih berteduh di bawah salah satu pohon mangrove. Ah, udaranya terasa begitu sejuk dengan hembusan angin siang yang sepoi-sepoi.   Dibalik rerimbunan pohon mangrove yang kini mulai mengering itu, saya melihat gerombolan lebah beterbangan kesana kemari. Mereka berpindah dari satu bunga ke bunga lainnya. Sesekali saya menghindar, sambil sedikit menjerit, hahahah takut tiba-tiba disengat.  Tapi untuk masalah ini, lebah tentu tak perlu khawatir kalau tiba-tiba kulitny...

Bermula dari Kesalahan Membaca Angka Romawi

Malam itu sekitar pukul 19.00 wib, saya pergi untuk mengantarkan pesanan madu sarang di daerah Wiguna, Surabaya. Seperti biasanya, saya selalu mengandalkan aplikasi penunjuk arah dari google ( maps ). Meski beberapa kali rutenya kadang tidak pas, tapi itu tak membuatku kapok. Cerita bermula dari kesalahanku membaca angka romawi. XVI, bagi saya itu angka keramat yang harus berpikir panjang untuk mengerti maksudnya. Maklum, terakhir saya mengotak-atik angka romawi saat di bangku Sekolah Menengah Pertama Tahun 2003 hingga 2006 lalu. Cukup lama bukan? Jadi wajar ingatan saya tiba-tiba memudar, apalagi saat ini sangat jarang dijumpai alamat rumah yang masih menggunakan angka romawi. Memangnya, pada kondisi apa kita menggunakan angka romawi di kehidupan sehari-hari? Hampir tak ada kan? hehehe..bakalan panjang pertanyaanya, tapi intinya cuman satu, yaitu membela diri. Tiba di bagian pos satpam, tanpa ragu saya bertanya dimana rumah klien yang akan saya tuju. Tiba-tiba seorang per...

Saling sapa.com: Media Sosial Pemersatu Intelektual Muslim Seluruh Dunia

Dalam surat Al-Anfal ayat 60 dijelaskan bahwa ada 3 musuh yang wajib diwaspadai, yakni: musuh Allah, musuh umat islam, dan lain sejenisnya. Justru yang belakangan ini dikatakan sangat misterius, kita tidak bisa melihat mereka secara pasti, tapi Tuhan Maha Tahu. Ayat ini turun ketika umat islam dalam konteks sedang menghadapi kaum kafir Makkah dan sekutunya. Pada saat itu, nabi memerintahkan umatnya untuk menghadapi musuh yang bersenjata dengan persenjataan pula, seperti panah. Seiring dengan perkembangan zaman serta kemajuan ilmu pengetahuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi khususnya, peperangan melawan kaum kafir pun tidak berbentuk fisik sebagaimana masa nabi saat itu. Namun, peperangan yang terjadi dalam konteks globalisasi ini terjadi secara halus, yakni dengan memainkan senjatanya berupa ideologi. Seperti yang dikemukakan oleh Syayafi’i sebagai perang pemikiran (ghazw al-fikr ), (2009, hal 26): Jika Anda menerjemah musuh yang tidak kelihatan memanggul sen...

Menyapa Orang Asing

Pagi itu bertepatan saya harus stand by di bagian pelayanan untuk menggantikan staf Customer Service yang berhalangan hadir. Layaknya tugas seorang CS, saya menyambut para tamu yang datang ke kantor sambil bertanya ini itu. Saat itu datang seorang laki-laki yang usianya lebih dari 60 tahun. Rambutnya memutih dengan jalannya yang sedikit terbata-bata. Singkat cerita kami mulai percakapan dari hal-hal umum seputar pekerjaan, bisnis. Lalu pembicaraan berlanjut hingga ke hal-hal yang sifatnya sangat idiologis. Saya dengarkan bagaimana semangatnya lelaki itu menjelaskan banyak hal. Soal bayi lahir dalam keadaan telanjang itu menandakan bahwa fitrah manusia dari lahir suka dengan seksualitas, lanjut ke kebiasaan orang Indonesia masa kini yang terlalu kalap dengan hal asing. Contoh yang dipakainya saat itu adalah agama. Intinya dia bertanya mengapa bangsa ini tidak menghargai atau melestarikan peninggalan leluhur, justru ikut-ikutan ajaran yang bukan berasal dari negaranya sendiri. ...

Saat Seseorang Berada Dalam Kondisi Ketidakpastian, Ini yang Dilakukan

Suatu ketika, kantor tempat saya kerja kedatangan staf baru. Dia seorang laki-laki asal Surabaya. Singkat cerita, saya dan teman-teman mencoba memperkenalkan diri kepada staf baru, sebut saja namanya Dio. Tak butuh lama waktu ngobrol, masing-masing dari kami langsung bergegas menghadap laptop untuk menjalankan rutinitas seperti biasanya. Selang dua hari dari perkenalan itu, tiba-tiba dia menelpon saya di siang hari. Saat itu saya menolak untuk menjawab, simple , saya memilih untuk menikmati istirahat di siang hari. Maklum, selama sepekan, saya hanya bisa menikmati bobo cantik di siang hari hanya pas libur kerja di hari Minggu. Rupanya, Dio mencoba cara lain dengan mengirimkan pesan singkat berbunyi, “Maaf saya ganggu istirahatnya, ada yang mau dibicarakan personal, penting ini”. Gak berapa lama baca pesan itu, Dio lalu menelpon lagi. Kali ini saya berbaik hati mengangkat teleponnya. Tanpa basa-basi, Dio lalu melontarkan pertanyaan yang ternyata mengganggu pikirannya sela...

Benarkah Sifat Zuhud Hanya Milik si Miskin?

Tulisan kali ini, saya ingin bercerita tentang tulisan salah seorang remaja laki-lak yang berhasil termuat di kolom opini kompas. Seperti yang kita ketahui bersama, kompas adalah konglomerat media di Indonesia. Begitu halnya kolom opini kompas yang sangat kredibel. Bukan saja kualitas kontennya, namun juga sang penulis yang punya gelar pendidikan tinggi. Atau mereka yang memiliki jabatan atau peran penting di lingkungan sosialnya. Itulah mengapa, sekali tulisan kita bisa tembus kolom opini kompas, kita bakal dapat rezeki mendadak yang nilainya jutaan rupiah. Lantas topik apa yang ditulis oleh sang remaja yang juga berstatus santri tadi? Rupanya dia berusaha menjabarkan gejolak hati yang dialaminya. Santri laki-laki itu merasakan ketimpangan antara informasi dan pemahaman yang diperolehnya dari bangku sekolah dan lingkungan pesantren dengan realitas yang dilihatnya kala itu. Ceritanya, di pesantren tempat dia menimba ilmu, sedang diadakan sebuah acara yang mengundang para ...