Langsung ke konten utama

Terkesima dengan Gerombolan Lebah Diatas Pohon Mangrove


Jumat lalu, seperti biasa saya mengantarkan makan siang untuk bapak tukang di daerah Medokan Ayu Tambak, Rungkut, Surabaya. Jika dilihat dari peta, ternyata lokasinya tidak jauh dari perairan. Ada selat Madura, dan lebih jauh sedikit ada laut Jawa. Di tempat yang saya kunjungi ini masih sangat jarang dijumpai bangunan, apalagi rumah penduduk. Hanya deretan pohon mangrove dan semakbelukar yang tumbuh subur.

Cuaca hari itu begitu panas. Sambil menunggu ibu yang sedang mengobrol bersama para tukang, saya memilih berteduh di bawah salah satu pohon mangrove. Ah, udaranya terasa begitu sejuk dengan hembusan angin siang yang sepoi-sepoi. Dibalik rerimbunan pohon mangrove yang kini mulai mengering itu, saya melihat gerombolan lebah beterbangan kesana kemari. Mereka berpindah dari satu bunga ke bunga lainnya.

Sesekali saya menghindar, sambil sedikit menjerit, hahahah takut tiba-tiba disengat. Tapi untuk masalah ini, lebah tentu tak perlu khawatir kalau tiba-tiba kulitnya menghitam. Hahahaha. Anggapan saya ini tentu salah. Karena kita tahu bahwa lebah tidak pernah melukai atau menyerang kecuali jika dirinya diganggu atau terancam. Tidak heran, orang yang mengganggu rumah lebah akan langsung diserbu oleh pasukan lebah. Itulah mengapa bagi para peternak madu, mereka pasti menggunakan teknik halus untuk bisa mengambil madu tanpa membuat lebah marah.

Saya perhatikan rupanya dia hanya hinggap di atas tumbuhan yang segar bugar dan daunnya masih hijau. Begitu semangatnya si lebah yang bekerja di siang hari. Tak peduli panasnya matahari siang yang bahkan bisa membakar kulit. 

Yah.. itulah lebah. Hewan mungil yang memiliki banyak keistimewaan. Bahkan Allah SWT mengabadikan lebah dalam Al Quran, surat An- Nahl. Ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa diaplikasikan oleh manusia dalam kehidupan sehari-harinya. Mulai dari penciptaan lebah, kehidupan sehari-harinya, bahkan apa yang keluar dari tubuh lebah itu memiliki manfaat luar biasa bagi manusia.

Bisa dikatakan bahwa lebah termasuk salah satu hewan yang menjaga kebersihan. Apa yang masuk dalam perutnya bukan sembarangan. Tidak seperti lalat yang suka hinggap di tempat kotor dan bau, lebah hanya menghisap sari nektar bungan berkualitas yang sudah pasti terjamin kebersihannya. Karena menyerap makanan berkualitas, ini berbanding lurus dengan apa yang dikeluarkan oleh lebah.

Inilah yang kemudian menjadi salah satu keistimewaan dari lebah. Bahwa apa yang keluar dari perutnya itu bukanlah kotoran sebagaimana binatang pada umumnya, melainkan sebuah cairan yang memiliki khasiat luar biasa untuk pengobatan dan perawatan kesehatan.

Di dalam Al Quran Allah menyatakan tugas lebah yang bisa memproduksi madu sepuluh kali lebih banyak dari yang mereka butuhkan. Tujuannya agar manusia bisa mendapatkan manfaat dari madu.

ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl, 16: 69)

Madu merupakan cairan kental dengan molekul gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, potasium, sodium, klorin, sulfur, besi dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6 dan B3 yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas madu bunga dan serbuk sari yang dikonsumsi lebah. Zat lain yang terkandung dalam madu ada tembaga, yodium dan seng dalam jumlah yang kecil, juga beberapa jenis hormon.

Kebenaran Allah SWT akan keistimewaan madu itu telah dibuktikan melalui sejumlah fakta ilmiah. Salah satunya seperti dilansir dari laman thayyiba.com, (8/9), sederet ilmuwan membeberkan khasiat madu dalam acara Konferensi Apikultur Sedunia (World Apiculture Conference) yang diselenggarakan pada tanggal 20-26 September 1993 di Cina. Para ilmuwan Amerika mengatakan bahwa madu, royal jelly, serbuk sari dan propolis (getah lebah) dapat mengobati berbagai penyakit.

Seorang dokter asal Rumania mengatakan bahwa ia mencoba menggunakan madu untuk mengobati pasien katarak, dan 2002 dari 2094 pasiennya sembuh total. Para dokter asal Polandia juga mengatakan dalam konferensi tersebut bahwa getah lebah (bee resin) dapat membantu menyembuhkan banyak penyakit seperti bawasir, penyakit kulit, penyakit ginekologis dan berbagai penyakit lainnya.

Sejak ribuan abad lalu, madu telah digunakan untuk pengobatan. Nabi Muhammad SAW menggunakan madu, kurma, minyak zaitun dan jintan hitam (habbatusauda) untuk mengobati penyakit dan menjaga stamina tubuh. Pengobatan ini yang dikenal masyarakat saat ini sebagai pengobatan ala Nabi (Thibbunnabawi). Rasulullah penah bersabda bahwa segala penyakit itu ada obatnya, kecuali kematian. Di hadits lain Nabi berkata, “Berobatlah, maka sesungguhnya Allah tidak meletakkan penyakit kecuali Allah menyediakan baginya obat, kecuali satu penyakit, yaitu tua” ( Hadits riwayat Abu Daud). Khusus untuk pengobatan, Nabi berpesan agar kita menggunakan madu dan Al Quran. “Ambillah/pergunakanlah olehmu sekalian akan dua obat penyembuh yaitu madu dan al-Qur’an.” (Hadits riwayat Ibnu Majah)

Mengkonsumsi madu setiap hari tentu agar berguna bagi manusia. Ini tentu bukan anjuran tanpa sebab. Karena madu mengandung berbagai mazam nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, baik untuk pengobatan maupun menjaga stamina tubuh. Rasul biasa mengkonsumsi madu saat sarapan pagi untuk menambah tenaga. Beberapa khasiat madu bisa menyembuhkan batuk,  luka bakar pada kulit, mengatasi maag, hidung tersumbat, anak yang kencing malam dan masih banyak lagi.

Madu memiliki warna dan rasa berbeda. Hal ini disesuaikan dengan jenis nektar yang dihisapnya. Ada madu liar, madu klanceng, madu hutan, madu apel dan sebagainya. Madu sarang, satu dari sekian banyak jenis madu yang cukup populer belakangan. Kandungan yang terdapa pada sarang lebah atau propolis juga memiliki khasiat luar biasa bagi tubuh manusia. Sarang lebah yang memiliki struktur heksagonal sempurna itu kaya akan senyawa yang bersifat antibiotic, protein (16 jenis asam amino bebas), yakni vitamin A, B kompleks, C,D,E, Biotin, Bioflavanoid. Dalam satu tetes propolis mengandung bioflavanoid yang setara dengan 500 buah jeruk.

Untuk mengkonsumsi madu sarang pun cukup mudah. Yaitu bisa dimakan langsung atau kita bisa peras madunya terlebih dahulu, sementara sarangnya bisa diolah menjadi ikan pepes. Sebagian orang yang pernah memasaknya mengatakan bahwa pepes sarang madu rasanya lebih enak. Ada rasa krenyes-krenyes di mulut. Penasaran kan!! Jika Anda tertarik, bisa segera mencobanya di rumah. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah sang Dokter Cantik Hafalan Al Quran lewat Story Telling

Al Qur’an merupakan mukjizat terbesar yang diwahyukan Allah melalui Nabi Muhammad SAW untuk umat muslim. Di dalamnya terdapat sumber ilmu pengetahuan sebagai pedoman hidup manusia, baik di dunia maupun akhirat. Bagi umat muslim, mempelajari Al Qur’an tidaklah sulit. Allah telah memberikan jaminan kemudahan bagi siapa saja yang ingin membaca, menghafal, memahami serta mengamalkannya. Kemudahan mempelajari Al Qur’an itu juga dirasakan salah satunya oleh dr. Syayma. dia mulai menghafalkan Al Qur’an ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.“Awalnya saya terpaksa menghafalkan Al Qur’an. Karena di pesantren memang ada kurikulum tahfidz, jadi mau gak mau harus hafalan ”,  kata Syayma.  Dirinya sempat merasakan sedikit stres belajar di pesantren lantaran belum fasih membaca Al Qur’an. Dari total 300 santri, dr. Syayma masuk dalam kelompok 10 orang dengan bacaan terburuk. ”saya memulainya dari level paling dasar”. Baginya surah yang sulit dihafal di awal dulu adalah surah An naba’

Bambu Runcing, Senjata Tradisional namun Berkekuatan Supranatural

Beberapa waktu lalu media sosial di Indonesia menyoroti aksi sebagian warga Jakarta yang memasang bendera peserta Asean menggunakan bambu. Keberadaan bendera yang terpasang di Jalan Pluit Selatan Raya, Jakarta Utara itu pun mendapat kritikan dari sebagian netizen karena dianggap mempengaruhi citra Negara Indonesia bagi bangsa lain. Terlepas dari perdebatan yang dilontarkan oleh netizen di medsos, lupakah kita banwa bambu runcing merupakan ikon yang tak terpisahkan bagi bangsa Indonesia. Di beberapa negara, tanaman yang memiliki nama latin bambusea ini mengandung nilai filosofis. Bangsa Tiongkok misalnya, yang menjadikan bambu sebagai simbol keteguhan dan ketulusan. Sementara di India, bambu mengandung pesan persahabatan. Di kebudayaan suku Jawa, bambu atau dikenal dengan sebutan pring merupakan bagian dari pedoman hidup yang di dalamnya menggambarkan karakteristik masyarakat Jawa. Dilansir dari portal Tempo, (2/8), dalam falsafah bambu atau dinamakan ngelmu pring , masin