Langsung ke konten utama

Selebgram Hits ini Bertemu Jodoh Lewat IG


Selebgram hits yang bertemu jodoh lewat medsos
Siapa bilang orang yang tidak berpacaran alias jomblo, tidak bisa menemukan pasangan hidupnya? Selebgram yang lagi ngehits ini justru menemukan jodohnya dari platform sosial Instagram lho! Dialah Natta Reza, sosok pemuda yang banyak digandrungi kaum millenial, khususnya bagi perempuan.

Kisah cintanya dengan sang istri, Wardah Maulina, memberikan banyak inspirasi khususnya bagi kalangan anak muda. Perjalanan pasangan kekasih yang merajut cinta tanpa berpacaran ini kemudian dituliskannya dalam sebuah karya buku berjudul ‘Cinta yang tak biasa’.

Proses perkenalan atau taaruf keduanya terbilang cukup singkat dan unik. Kisah bermula saat keduanya saling like foto di Instagram. Saat itu Natta yang sedang membaca pesan notifikasi dari Wardah langsung mengunjugi laman profilnya. Mantan anak band itu lantas tertarik dengan tulisan bio sang istri yang bertuliskan “Cita-cita ingin menikah muda”.

Lebih lanjut, Natta mengirimkan pesan langsung (Direct Message) kepada Wardah dan mengatakan ingin mempersuntingnya. Diambil dari akun IG milik @padhilahrn30, dalam sebuah acara Meet & Greet, Natta mengungkapkan motivasinya menikahi Wardah karena semangat sang istri yang justru ingin menikah muda. Padahal menurutnya, orang yang usianya masih muda berkeinginan untuk sukses dan berkarir sesuai bidangnya, seperti yang dilakukannya dulu.


Selain Natta Reza dan Wardah Maulina, ada juga kisah taaruf artis manis yang juga menginspirasi kaum muda untuk menikah tanpa pacaran. Mantan girl band Cherry Belle ini memilih untuk taaruf untuk mencari calon suami.

Pertemuan pertama Anisa dengan suami, Anandito Dwi Sepdiawan, dalam sebuah acara seminar. Saat itu keduanya menjadi pembicara ‘Seminar Pra Nikah Teladan Rasul dan Teladan Cinta’ yang diadakan di Gedung Sucofindo, Jakarta. Rupanya Dito sebelumnya mengenal Anisa lewat IG. Dalam postingan pribadinya, Dito menuliskan pengakuannya saat pertama kali berjumpa langsung dengan Anisa.

“11 Februari 2018 Ya, hari dimana pertama kali kubertemu denganmu... Saat pertama kali tau satu event denganmu, di seminar pra nikah teladan rasul, tak banyak yang kulakukan, sebelumnya hanya mengecek instagrammu yang ternyata baru kali itu ku tau kau telah menjadi seorang muslimah dengan hijab cantikmu...”

Ternyata selama ini Dito mengikuti postingan (stalking) sang pujaan hati. Pertemuan keduanya pun berlanjut dalam sebuah projek kerja. Dito yang menjadi selebgram serta penyanyi religi ini mengajak Anisa untuk membuat vidio bersama yang diunggahnya di channel youtube. Anisa juga menjadi model vidio klip dalam lagu religi Dito yang berjudul Taaruf. Selain itu, mereka juga didapuk menjadi aktor dalam projek film pendek berjudul Singlelilah, garapan Abay Adhitya atau yang kerap disapa dengan Kang Abay.

Dari beberapa kebersamaan itulah, Dito akhirnya memutuskan untuk melakukan taaruf dengan sang aktris. Dia lalu menemui sahabatnya, Kang Abay, untuk mengutarakan keinginannya bertaaruf. Kang Abay pun menjadi perantara hubungan antara Dito dan Anisa hingga keduanya resmi menikah pada 16 September 2018 lalu.

Baik Dito-Anisa dan Natta-Wardah, keduanya sama-sama menemukan pasangan hidup lewat media online, lebih tepatnya media sosal. Nah, selain media sosial, ternyata kita bisa coba aplikasi taaruf untuk mencari pasangan yang tepat sesuai syariat. Buat yang penasaran dan mau coba, bisa lanjut baca artikel lengkapnya disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah sang Dokter Cantik Hafalan Al Quran lewat Story Telling

Al Qur’an merupakan mukjizat terbesar yang diwahyukan Allah melalui Nabi Muhammad SAW untuk umat muslim. Di dalamnya terdapat sumber ilmu pengetahuan sebagai pedoman hidup manusia, baik di dunia maupun akhirat. Bagi umat muslim, mempelajari Al Qur’an tidaklah sulit. Allah telah memberikan jaminan kemudahan bagi siapa saja yang ingin membaca, menghafal, memahami serta mengamalkannya. Kemudahan mempelajari Al Qur’an itu juga dirasakan salah satunya oleh dr. Syayma. dia mulai menghafalkan Al Qur’an ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.“Awalnya saya terpaksa menghafalkan Al Qur’an. Karena di pesantren memang ada kurikulum tahfidz, jadi mau gak mau harus hafalan ”,  kata Syayma.  Dirinya sempat merasakan sedikit stres belajar di pesantren lantaran belum fasih membaca Al Qur’an. Dari total 300 santri, dr. Syayma masuk dalam kelompok 10 orang dengan bacaan terburuk. ”saya memulainya dari level paling dasar”. Baginya surah yang sulit dihafal di awal dulu adalah surah An naba’

Bambu Runcing, Senjata Tradisional namun Berkekuatan Supranatural

Beberapa waktu lalu media sosial di Indonesia menyoroti aksi sebagian warga Jakarta yang memasang bendera peserta Asean menggunakan bambu. Keberadaan bendera yang terpasang di Jalan Pluit Selatan Raya, Jakarta Utara itu pun mendapat kritikan dari sebagian netizen karena dianggap mempengaruhi citra Negara Indonesia bagi bangsa lain. Terlepas dari perdebatan yang dilontarkan oleh netizen di medsos, lupakah kita banwa bambu runcing merupakan ikon yang tak terpisahkan bagi bangsa Indonesia. Di beberapa negara, tanaman yang memiliki nama latin bambusea ini mengandung nilai filosofis. Bangsa Tiongkok misalnya, yang menjadikan bambu sebagai simbol keteguhan dan ketulusan. Sementara di India, bambu mengandung pesan persahabatan. Di kebudayaan suku Jawa, bambu atau dikenal dengan sebutan pring merupakan bagian dari pedoman hidup yang di dalamnya menggambarkan karakteristik masyarakat Jawa. Dilansir dari portal Tempo, (2/8), dalam falsafah bambu atau dinamakan ngelmu pring , masin

Terkesima dengan Gerombolan Lebah Diatas Pohon Mangrove

Jumat lalu, seperti biasa saya mengantarkan makan siang untuk bapak tukang di daerah Medokan Ayu Tambak, Rungkut, Surabaya. Jika dilihat dari peta, ternyata lokasinya tidak jauh dari perairan. Ada selat Madura, dan lebih jauh sedikit ada laut Jawa. Di tempat yang saya kunjungi ini masih sangat jarang dijumpai bangunan, apalagi rumah penduduk. Hanya deretan pohon mangrove dan semakbelukar yang tumbuh subur . Cuaca hari itu begitu panas. Sambil menunggu ibu yang sedang mengobrol bersama para tukang, saya memilih berteduh di bawah salah satu pohon mangrove. Ah, udaranya terasa begitu sejuk dengan hembusan angin siang yang sepoi-sepoi.   Dibalik rerimbunan pohon mangrove yang kini mulai mengering itu, saya melihat gerombolan lebah beterbangan kesana kemari. Mereka berpindah dari satu bunga ke bunga lainnya. Sesekali saya menghindar, sambil sedikit menjerit, hahahah takut tiba-tiba disengat.  Tapi untuk masalah ini, lebah tentu tak perlu khawatir kalau tiba-tiba kulitnya menghit