Bagi seorang Muslimah, mengenakan busana yang menyerupai
kaum laki-laki pada dasarnya tidak dianjurkan. Larangan ini mengacu pada salah
satu Hadits Nabi berbunyi, “Allah melaknat wanita yang memakai pakaian
laki-laki dan laki-laki yang memakai pakaian wanita”
Celana panjang umumnya merupakan busana yang biasa
dipakai oleh kaum pria. Sehingga, bila ada perempuan yang mengenakan celana
panjang, dapat dikatakan telah melakukan perbuatan menyimpang kaitannya dalam
berbusana.
Meski demikian, sebagian besar ulama lain berpendapat
bahwa perempuan boleh mengenakan celana panjang asal tidak ada unsur yang
menyerupai laki-laki. Caranya yaitu menjadikan celana panjang semacam pakaian
bagian dalam. Sementara di bagian atas atau luarnya memakai pakaian khas
perempuan seperti jilbab, rok panjang, atau abaya. Dengan catatan bahwa busana
yang dikenakan sesuai syariat yaitu menutupi seluruh bagian tubuh, tidak tipis
dan ukuranya tidak sempit alias tidak ketat.
Sayangnya, tren busana di kalangan remaja masih
didominasi dengan model serba tipis dan agak ketat. Sebagian besar remaja
perempuan dan muslimah masih saja senang memakai celana panjang pensil yang
ketat (skinny jeans). Padahal, agama
melarang seorang muslimah berpakaian ketat. Adanya perintah larangan berpakaian
ketat ini bukan tanpa alasan. Faktanya, dari sisi medis, mengenakan celana
ketat berdampak buruk terhadap kesehatan perempuan. Ini penjelasannya!
Penyebab masalah iritasi
dan jamur
Kebanyakan perempuan berpikir bahwa mengenakan celana jeans terlihat lebih modis dan lebih
simpel dibandingkan harus memakai rok. Sayangnya anggapan ini keliru.
Menggunakan celana ketat di negara yang beriklim tropis seperti Indonesia ini
bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Kulit akan sulit bernafas, sehingga banyak
mengeluarkan cairan keringat yang bisa menyebabkan kulit menjadi lembab.
Kondisi kulit yang lembab akan menimbulkan masalah iritasi dan jamur.
Akibatnya, kulit akan menjadi gatal, terutama di bagian punggul hingga paha.
Salah satu portal kesehatan mengemukakan hasil studi di
Italia bahwa mereka yang memakai celana jeans
ketat lebih dari sekali dalam satu minggu beresiko terkena vaginosis
bakterialis. Gejalanya ditandai dengan keputihan yang menimbulkan bau tak
sedap. Penyebabnya karena tingkat kelembapan berlebih. Celana ketat menyebabkan
sirkulasi udara pada area vagina akan terhambat, sehingga timbul kelembapan
berlebih. Akibatnya, bakteri jahat mudah berkembang biak dengan pesat dan
menyebabkan vaginosis bakterialis.
Penyebab Kemandulan
Dalam jangka waktu tertentu, celana ketat dapat
menyebabkan gangguan organ reproduksi si pemakai. Bagi muslimah, ini akan
menjadi salah satu penyebab masalah kemandulan. Kondisi ini disebabkan
banyaknya jamur yang tumbuh di sekitar organ reproduksi, sehingga berpengaruh
pada produktivitas sel telur. Selain itu beberapa permasalahan seperti
keputihan, gatal-gatal, flek di area vagina dan iritasi juga menghantui perempuan
yang memakai celana ketat.
Begitu halnya dengan kaum pria, menggunakan celana ketat
bisa berdampak pada penurunan produksi sperma. Pria harusnya mampu memproduksi
kurang lebih 60 juta/ mililiter sperma, turun menjadi 20 juta/ mililiter.
Penyebabnya karena keringat yang dihasilkan oleh suhu di sekitar alat
reproduksi menjadi meningkat akibat tekanan dari celana ketat yang dipakai.
Akibatnya daerah sekitar organ intim pria menjadi lebih lembab, sehingga
menggangu proses pematangan sperma.
Penyumbatan Sirkulasi
Darah
Selain bersepatu hak tinggi, penyumbatan sirkulasi darah
bisa terjadi akibat menggunakan celanan ketat. Pembuluh dara di sekitar paha,
selangkangan, dan organ intim akan tertekan. Akibatnya, sirkulasi di area
tersebut menjadi buruk. Kondisi ini biasa disebut dengan varises. Selain
varises, pembekuan pembuluh darah juga bisa menimbulkan pembengkakan.
Menimbulkan luka pada
kulit
Pernahkah Anda mengalami luka di area selangkangan akibat
terlalu lama berjalan? Permasalahan sebenarnya bukan pada berapa lama kita
berjalan, melainkan karena celana ketat yang kita gunakan. Kulit akan mudah
mengalami gesekan saat kita menggunakan celana. Apalagi jika celana yang
dipakai itu berbahan kasar, tentu gesekannya akan semakin besar. Gesekan yang
terjadi berulang-ulang ini bisa menyebabkan masalah serius seperti ruam dan
infeksi pada kulit sekitar paha. Bahkan bisa menimbulkan luka lho. Kondisi
kulit di sela-sela paha bisa juga terkena radang ringan yang menyebabkan
timbulnya bercak hitam. Proses menghilangkan bekas hitam cukup memerlukan
waktu. Jadi mulai sekarang biasakan ganti celana panjang dengan rok ya.
Menginfeksi saluran
kemih
Masalah kesehatan lain yang dialami pengguna akibat
celana ketat adalah terganggunya saluran kemih. Dilansir dari laman detikhealth,
(9/8), dr. Hillary Jones dari TENA Brand Ambassador mengemukakakn bahwa
penggunaan celana ketat dalam waktu lama mengakibatkan timbulnya masalah
infeksi saluran kemih. Kondisi ini menyebabkan kandung kemih akan mengalami
kelemahan atau bisa membuat kandung kemih terlalu aktif.
Itu tadi sejumlah dampak buruk bagi Muslimah akibat
pemakaian celanan ketat (jeans). So,
jika Anda peduli dengan kesehatan, maka segera lah beralih mengganti celana
ketatmu dengan rok. Muslimah yang menggunakan rok tetap nampak anggun. Apalagi
saat ini juga banyak karya desainer Muslimah yang menciptakan busana syar’i,
sehingga menjadikan penampulanmu tetap stylish
namun tak bertentangan dengan syariat Islam tentunya.
Komentar
Posting Komentar