Langsung ke konten utama

Siapa Bilang gak Bisa Buat Mie Sehat? Ini Buktinya


Mie instant, dari namanya saja sudah mengindikasikan bahwa menu makanan ini tidak baik bagi kesehatan tubuh. Sudah banyak yang tahu bahwa makanan cepat saji alias makanan instant memiliki dampak buruk bagi tubuh. Jika dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu, makanan instant bisa menyebabkan aneka jenis penyakit mengerikan.

Pakar kesehatan di seluruh dunia sepakat menyatakan bahwa mengonsumsi mie instant terlalu sering bisa menyebabkan obesitas, kerusakan hati, tekanan darah tinggi dan penyakit berbahaya lainnya. Ini disebabkan adanya kandungan lilin yang melapisi mie instant. Disamping itu, bumbu mie instant juga mengandung MSG dalam takaran berlebih, sehingga tidak baik untuk tubuh.

Sayangnya, meski membahayakan kesehatan, faktanya kebanyakan orang tetap setia dengan makanan satu ini. Apalagi buat mereka yang berada di perantauan alias lagi tinggal di kosan, pasti tidak bisa jauh dengan mie instant. Nah, bagi kalian pecinta makanan khas satu ini, rasanya sudah tidak perlu khawatir lagi. Karena kalian bisa menyulap mie instant menjadi hidangan sehat dan bergizi, mie sehat. Kalian hanya perlu mengkombinasikan mie dengan aneka sayuran dan lauk yang pastinya padat nutrisi. Kalian juga bisa meracik bumbu sendiri dengan kandungan bahan alami dan menyehatkan. Berikut ini deretan hasil kreasi mie sehat yang dilansir dari laman perutgendut.com, (27/2).

Mie Salad Sayur

Bagi kalian yang takut obesitas karena terlalu sering mengkonsumsi mie, maka sekarang tidak perlu merasa was-was. Kombinasi daun selada dalam mie yang kita buat membuat berat badan tetap terjaga dan mengatasi sembelit. Selain selada, kita bisa campurkan bahan lain seperti wortel yang kaya akan vitamin A, paprika dan tomat yang padat vitamin A dan C.

Burger Mie

Di Indoneisa, burger merupakan jenis makanan favorit kebanyakan orang dari berbagai kalangan dan umur. Bahkan, sebagian orang menjadikannya sebagai menu utama, pengganti nasi. Nah, bagi kalian pecinta Mie, bisa mengkreasikannya dengan burger. Untuk lapisan tengah, kita bisa berikan beberapa jenis vegetarian seperti jamur, sawi atau sayuran lainnya dan juga daging. Sementara untuk mie, kita bisa letakkan di lapisan luar atau atas. Namun sebelumnya kita sudah mencampur mie dengan telur agar mudah dibentuk dan dipanaskan.

Pecel Mie
Pecel, menu makanan yang sudah tidak asing lagi, khususnya bagi warga Jawa Timur. Harganya cukup murah dibandingkan dengan makanan lain, akan tetapi pecel kaya akan kandungan gizi dan vitamin yang tentu saja menyehatkan tubuh kita.

Tak ada salahnya kalau kita mengkombinasikan pecel dengan mie instant. Ini bakal jadi salah satu variasi makanan yang unik dan menyehatkan. Selain bumbu kacangnya yang khas, pecel terdiri dari beberapa sayuran bergizi. Seperti kangkung dan bayam yang mengandung vitamin A, B kompleks dan vitamin C. Ada juga toge atau kecambah dan kacang panjang yang banyak mengandung vitamin E.  Kita sudah tidak lagi mmerlukan bumbu mie instans, namun menggantinya dengan bumbu pecel.
Tentu saja sebenarnya masih banyak lagi variasi olahan mie instan yang jauh lebih sehat. Karena setiap satu sendok makanan yang masuk ke dalam mulut kita tidak hanya harus halal, akan tetapi juga diutamakan baik (halalal thoyyiban). Selagi bisa mengkombinasikan dengan bahan yang alami dan sehat, kenapa tidak! ash
*Tulisan ini pernah ditayangkan di portal suaramuslim.net

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah sang Dokter Cantik Hafalan Al Quran lewat Story Telling

Al Qur’an merupakan mukjizat terbesar yang diwahyukan Allah melalui Nabi Muhammad SAW untuk umat muslim. Di dalamnya terdapat sumber ilmu pengetahuan sebagai pedoman hidup manusia, baik di dunia maupun akhirat. Bagi umat muslim, mempelajari Al Qur’an tidaklah sulit. Allah telah memberikan jaminan kemudahan bagi siapa saja yang ingin membaca, menghafal, memahami serta mengamalkannya. Kemudahan mempelajari Al Qur’an itu juga dirasakan salah satunya oleh dr. Syayma. dia mulai menghafalkan Al Qur’an ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.“Awalnya saya terpaksa menghafalkan Al Qur’an. Karena di pesantren memang ada kurikulum tahfidz, jadi mau gak mau harus hafalan ”,  kata Syayma.  Dirinya sempat merasakan sedikit stres belajar di pesantren lantaran belum fasih membaca Al Qur’an. Dari total 300 santri, dr. Syayma masuk dalam kelompok 10 orang dengan bacaan terburuk. ”saya memulainya dari level paling dasar”. Baginya surah yang sulit dihafal di awal dulu adalah surah An naba’

Bambu Runcing, Senjata Tradisional namun Berkekuatan Supranatural

Beberapa waktu lalu media sosial di Indonesia menyoroti aksi sebagian warga Jakarta yang memasang bendera peserta Asean menggunakan bambu. Keberadaan bendera yang terpasang di Jalan Pluit Selatan Raya, Jakarta Utara itu pun mendapat kritikan dari sebagian netizen karena dianggap mempengaruhi citra Negara Indonesia bagi bangsa lain. Terlepas dari perdebatan yang dilontarkan oleh netizen di medsos, lupakah kita banwa bambu runcing merupakan ikon yang tak terpisahkan bagi bangsa Indonesia. Di beberapa negara, tanaman yang memiliki nama latin bambusea ini mengandung nilai filosofis. Bangsa Tiongkok misalnya, yang menjadikan bambu sebagai simbol keteguhan dan ketulusan. Sementara di India, bambu mengandung pesan persahabatan. Di kebudayaan suku Jawa, bambu atau dikenal dengan sebutan pring merupakan bagian dari pedoman hidup yang di dalamnya menggambarkan karakteristik masyarakat Jawa. Dilansir dari portal Tempo, (2/8), dalam falsafah bambu atau dinamakan ngelmu pring , masin

Terkesima dengan Gerombolan Lebah Diatas Pohon Mangrove

Jumat lalu, seperti biasa saya mengantarkan makan siang untuk bapak tukang di daerah Medokan Ayu Tambak, Rungkut, Surabaya. Jika dilihat dari peta, ternyata lokasinya tidak jauh dari perairan. Ada selat Madura, dan lebih jauh sedikit ada laut Jawa. Di tempat yang saya kunjungi ini masih sangat jarang dijumpai bangunan, apalagi rumah penduduk. Hanya deretan pohon mangrove dan semakbelukar yang tumbuh subur . Cuaca hari itu begitu panas. Sambil menunggu ibu yang sedang mengobrol bersama para tukang, saya memilih berteduh di bawah salah satu pohon mangrove. Ah, udaranya terasa begitu sejuk dengan hembusan angin siang yang sepoi-sepoi.   Dibalik rerimbunan pohon mangrove yang kini mulai mengering itu, saya melihat gerombolan lebah beterbangan kesana kemari. Mereka berpindah dari satu bunga ke bunga lainnya. Sesekali saya menghindar, sambil sedikit menjerit, hahahah takut tiba-tiba disengat.  Tapi untuk masalah ini, lebah tentu tak perlu khawatir kalau tiba-tiba kulitnya menghit