Langsung ke konten utama

Olahraga yang Bernilai Ibadah


Supaya badan tetap sehat bergairah, manusia memerlukan asupan makanan bergizi dan olahraga teratur. Sejak berabad-abad lalu, Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam agar rajin olahraga. Dalam riwayat Hadits Sahih Bukhari dan Muslim, Nabi bersabda:
Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah.” (H.R. Sahih Bukhari dan Muslim)
Mengacu pada hadits nabi diatas, ketiga jenis olahraga tersebut tergolong salah satu sunnah Rasul. Indonesia, negara yang mayoritas warganya beragama Islam sudah semestinya mengamalkan sunnah Rasul. Pada dasarnya, apapun yang diperintahkan oleh Rasulullah memiliki faedah bagi manusia, baik dari sisi spiritual, sosial, maupun dimensi kesehatan. Begitu halnya dengan olahraga renang, memanah, dan berkuda. Ketiganya punya banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia sekaligus berpahala, karena merupakan sunnah Rasul.

Memanah

Jenis olahraga satu ini kini mulai banyak diminati orang Indonesia, khususnya umat Islam. Hal ini terlihat dari hadirnya sejumlah klub atau komunitas panahan yang hadir di kota-kota besar di Indonesia. Salah satunya seperti komunitas Muslim Archery Indonesia (MAI) yang jumlahnya mencapai ratusan dan tersebar di seluruh Indonesia.

Olahraga panahan menggunakan busur dan anak panah yang dilontarkan. Jenis olahraga ini memerlukan ketepatan dan ketangkasan dalam menembakkan anak panah. Sebagian orang mengatakan bahwa olahraga panahan tergolong esklusif, harga panah dan busurnya bisa dikatakan lumayan mahal. Kedua, fasilitas lapangan panahan juga jarang ditemua, lain halnya dengan lapangan sepak bola atau lapangan tennis. Meski demikian, kita masih bisa belajar memanah. Salah satu caranya dengan bergabung di komunitas panahan yang ada di tempat tinggal kita.

Anjuran Rasul mengenai memanah ini ternyata memiliki banya manfaat bagi kesehatan tubuh kita lho. Pertama, bisa melatih konsentrasi, kesabaran, dan ketepatan sehingga kita mudah mengontrol diri. Manfaat lain dari olahraga panahan adalah bisa melatih mental seseorang agar menjadi individu yang berani dan melatih logika berpikir kita. Bahkan ada salah satu pendapat yang mengatakan bahwa di akhir zaman, kecanggihan teknologi sudah musnah, begitu pula senjata api satu pun tidak ada. Sehingga, satu satunya senjata yang dipakai umat Islam untuk berperang melawan kaum kafir adalah dengan panah.  
“Barangsiapa yang menembak satu panah kepada musuh baik kena atau tidak kena, pahalanya setara dengan memerdekakan budak.” (HR. Ibnu Majah 2286, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah)
Berkuda

Berkuda atau pacuan kuda sebenarnya adalah jenis olahraga yang cukup menyenangkan. Yaitu kegiatan berjalan sambil menunggangi kuda. Penunggang memerlukan teknik khusus agar bisa mengendalikan kuda sambil menelusuri jalanan, menghadapi rintangan, dan memacunya dengan kecepatan. Dengan kata lain, olahraga ini dibutuhkan keberanian serta keseimbangan mengontrol kuda. Ada banyak manfaat olahraga berkuda utamanya berhunbungan dengan kesehatan. Serta belajar berinteraksi dengan makhluk lain serta menguji mental kita.

Pacuan kuda di Indoneisa sudah ada sejak lama. Namun keberadaannya tidak sepopuler olahraga renang dan memanah. Menunggangi kuda bisa dijumpai hanya di beberapa area tertentu. Di Indonesia, daerah yang terkenal dengan kuda dan pacuan kudanya adalah Bima di NTB atau daerah pegunungan.

Berenang

Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di kalangan masyarakat seluruh dunia. Olahraga jenis ini bisa dilakukan oleh semua kalangan, mulai anak-anak, dewasa hingga orang tua. Sunnah Rasul ini juga memiliki banyak manfaat lho, terutama bagi keselamatan sekaligus kesehatan tubuh. Jika karena suatu akibat, kita jatuh di sungai, maka kita bisa menyelamatkan diri dengan berenang ke tepi. Sementara dari sisi kesehatan, berenang merupakan langkah terbaik untuk melatih seluruh tubuh. Diantaranya melatih cardigo dan kekuatan tubuh, meningkatkan kapasitas paru-paru, mengurangi stres, meningkatkan daya tubuh, dan masih banyak lagi manfaat lain yang bisa kita rasakan dengan olahraga air ini.
ash

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bambu Runcing, Senjata Tradisional namun Berkekuatan Supranatural

Beberapa waktu lalu media sosial di Indonesia menyoroti aksi sebagian warga Jakarta yang memasang bendera peserta Asean menggunakan bambu. Keberadaan bendera yang terpasang di Jalan Pluit Selatan Raya, Jakarta Utara itu pun mendapat kritikan dari sebagian netizen karena dianggap mempengaruhi citra Negara Indonesia bagi bangsa lain. Terlepas dari perdebatan yang dilontarkan oleh netizen di medsos, lupakah kita banwa bambu runcing merupakan ikon yang tak terpisahkan bagi bangsa Indonesia. Di beberapa negara, tanaman yang memiliki nama latin bambusea ini mengandung nilai filosofis. Bangsa Tiongkok misalnya, yang menjadikan bambu sebagai simbol keteguhan dan ketulusan. Sementara di India, bambu mengandung pesan persahabatan. Di kebudayaan suku Jawa, bambu atau dikenal dengan sebutan pring merupakan bagian dari pedoman hidup yang di dalamnya menggambarkan karakteristik masyarakat Jawa. Dilansir dari portal Tempo, (2/8), dalam falsafah bambu atau dinamakan ngelmu pring , masin...

Selebgram Hits ini Bertemu Jodoh Lewat IG

Selebgram hits yang bertemu jodoh lewat medsos Siapa bilang orang yang tidak berpacaran alias jomblo , tidak bisa menemukan pasangan hidupnya? Selebgram yang lagi ngehits ini justru menemukan jodohnya dari platform sosial Instagram lho! Dialah Natta Reza, sosok pemuda yang banyak digandrungi kaum millenial, khususnya bagi perempuan. Kisah cintanya dengan sang istri, Wardah Maulina, memberikan banyak inspirasi khususnya bagi kalangan anak muda. Perjalanan pasangan kekasih yang merajut cinta tanpa berpacaran ini kemudian dituliskannya dalam sebuah karya buku berjudul ‘Cinta yang tak biasa’. Proses perkenalan atau taaruf keduanya terbilang cukup singkat dan unik. Kisah bermula saat keduanya saling like foto di Instagram. Saat itu Natta yang sedang membaca pesan notifikasi dari Wardah langsung mengunjugi laman profilnya. Mantan anak band itu lantas tertarik dengan tulisan bio sang istri yang bertuliskan “Cita-cita ingin menikah muda”. Lebih lanjut, Natta mengirimkan pesa...

Surabaya Panen Buah

Ketika berhenti di lampu lalu lintas yang terletak di jalan Dr.Ir Soekarno, saya melihat seorang lelaki paruh baya memakai tas ransel sedang berteduh di bawah pohon keres atau kersen. Keres adalah salah satu nama buah yang ukuranya sebesar bola kelereng. Pria itu memetik beberapa buah lalu memakanya. Melihat kejadian itu, spontan saya berfikir kemungkinan orang itu lapar namun tidak memiliki uang lebih untuk membeli makanan di warung sebelahnya. Karena jika tidak, pria itu dia tidak akan memakan buah yang ukuranya sangat kecil untuk sekian kalinya. Menurut pengamatan saya, hampir di setiap jalan raya di Surabaya banyak ditemui tanaman dan pohon. Baru-baru ini Dinas kebersihan dan pertamanan kota Surabaya menanam sejumlah pohon dan tanaman hias di sepanjang jalan baru Meer – jalan Dr.Ir.Soekarno. Saya berfikir bahwa selain tanaman hias, ada baiknya jika tumbuhan yang ditanam di pinggir-pinggir jalan raya juga diselingi dengan tanaman berbuah. Seperti jeruk, apel, sawo, mangg...